Pages

Minggu, 05 Agustus 2012

Suka Menulis Tapi Tidak Menulis?!?



Apa yang sedang kau lakukan, Nona? Menulis untuk bulan Juli? sekarang sudah masuk bulan Agustus, kemana kau selama 1 bulan ini?!? Blogmu kelaparan akan tulisanmu! Ahh, kenapa kau menjadi amat menyebalkan. Apa yang sudah kau lakukan untuk perubahanmu? Masih adakah alasan untuk tidak menulis? Netbook sudah ada, buku, pulpen pun sudah ada! Lalu kenapa tidak menulis? Enyah sajalah kau ditelan rasa malasmu! Ayolah, umurmu sudah masuk 20 tahun, seperlima abad, Nona! Sudah kau gunakan untuk apa? Sudah melakukan perubahan apa?!? Astagfirullah.. Rutuukku dalam hati.
            Menulis. Kegiatan sederhana yang kita pun terkadang tidak pernah menyadari bahwa itu adalah aktivitas yang seringkali kita lakukan. Menulis status facebook misalnya, mengetik sms atau yang lainnya. Hanya saja bayangan kita tentang menulis mungkin terlalu berlebihan, harus berlembar-lembarlah, harus dengan aturan inilah atau aturan itulah. Ternyata menulis sangat sederhana. Tulislah apa yang ada dalam pikiranmu. Tentang aturan dan sebagainya kita dapat mengatur ulang kembali setelah tulisan itu jadi dan mengalir. Sebelum dipublikasikan, sebaiknya dibaca berkali-kali untuk disulam atau ditambal (baca: diedit). Harus tekun dan sering dilatih. Itulah konsekuensinya jika ingin menjadi penulis handal yang bermanfaat.
            Tapi, tetap saja jemari kita terkadang bingung mengawali sebuah tulisan? Apa lagi untuk penulis pemula sepertiku. Sungguh, banyak godaan yang menghampiri jika hendak menulis, entah ketiduran atau malah tertarik dengan cemilannya saja. Ini yang amat menyebalkan. Aku yang terkadang heran, kenapa masih saja rasa malas melekat dalam diri padahal aku sadar bahwa malas itu tidak baik. Konstruks ini yang mesti dirubah jika kita ingin merasakan manfaat yang luar biasa dari menulis.
            Aku rasa bukan hanya aku yang merasakan kegundahan untuk memulai apa dan bagaimana mengawali sebuah tulisan. Harus ada upaya serius yang dilakukan diri kita sendiri untuk merubah konstruks seperti itu. Rajin membaca misalnya untuk menambah perbendaharaan kata agar pada saat menulis kita akan lebih lugas dan mengalir dalam hal merangkai kata. Fokuskkan tulisan dan cari anglenya. Inilah hal yang paling penting dalam sebuah tulisan ketika tulisan itu mampu memiliki roh dan pesannya tersampaikan kepada pembaca.
            Banyak hal sebenarnya di sekitar kita yang dapat dijadikan tulisan. Hanya saja terkadang kita tidak mampu tegas pada diri sendiri. Karena pilihannya sebenarnya hanya dua, menulis atau tidak menulis? Pada dasarnya menulis juga adalah suatu keputusan. Keputusan untuk memilih satu dari dua pilihan. Keputusan untuk mengabadikan sebuah peristiwa, moment ataupun hanya sekedar imajinasi yang mencoba direkam lewat diksi.
            Pada saat kita memutuskan untuk tidak menulis juga sebenarnya kita malah akan selalu menulis namun berbeda maksud dan tujuannya. Menulis yang aku maksudkan disini adalah menulis yang tidak sekedar beronani dan dibaca sendiri. Ya, kita seringkali membuat tulisan entah artikel, puisi, ataupun cerpen tetapi tidak memiliki keberanian untuk dipublikasikan. Padahal sebuah tulisan itu adalah sarana untuk menyebarluaskan informasi yang bermanfaat ataupun menyiratkan makna kebenaran dalam sebuah karya kepada pembaca. Inilah yang seharusnya kita rubah yakni bagaimana kita memandang sebuah tulisan itu merupakan alat perubahan untuk perbaikan mental maupun pola pikir masyarakat yang sejatinya dapat kita pertanggungjawabkan. Aku memandang sebuah tulisan itu normatifnya harus disajikan secara lugas dan bermanfaat sehingga dapat memiliki ruang manis di hati pembaca.
            Seperti yang aku alami sekarang ini, aku memang sedang bingung ingin menulis tentang apa. Tulisan ini sebenarnya hanya caraku untuk memotivasi diri sendiri dan membiarkan jemariku berkeliaran memadukan diksi yang aku pun tidak tahu apakah EYDnya sudah benar atau tidak. Aku hanya ingin mencoba menulis dan menulis. Menulis apa yang ada dalam pikiranku. Mulai saat ini aku harus mulai tegas pada diriku. Blog harus kuberi nutrisi tulisanku minimal 1 minggu sekali. Mau tidak mau, suka tidak suka, aku harus memulainya sedari sekarang jika ingin tulisanku dapat bermanfaat untuk lingkunganku. Bismillahirrahmanirrahim :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar